Cerita Dongeng Dari Pulau Lombok | Legenda Suku Sasak
Cerita Dongeng Dari Pulau Lombok | Legenda Suku Sasak - Man uah batur ? Arak sopok cerite.. Judulna "Sandal Tak Tahu Diri " . Simak baik baik..
Dahulu kala
hiduplah seorang raja. Baginda raja itu memiliki sepasang sandal dari
kulit kerbau. Kedua sandal itu merupakan pasangan suami-istri. Sang
suami disebut Papuq Mame (papuk = kakek, mame = laki-laki ) dan sang istri disebut Papuq Nine (nine = perempuan ). Karena ini
cerita dongeng jadi sepasang sandal ini bisa bicara.
Pada suatu malam,
ketika sang raja tengah tidur sandal ini ( dalam bahasa Lombok disebut
Lelampak ) terlihat khawatir. Pasalnya setiap musim hujan sang Raja
sering memakai mereka karena raja merasa jika lelampak ini enak
digunakan ditanah yang basah. Tak heran banyak tikus yang sering
mengintai mereka karena meraka mengeluarkan bau yang digemari tikus.
“Puqen..”panggil lelampak jantan kepada istrinya.
“ya.”
“jika kita begini
terus selalu diintai oleh para tikus itu kita bisa jadi mangsa mereka.
Bagaimana jika kita memohon kepada Tuhan agar dijadikan sepasang tikus?”
“jika begitu kemauan mu aku menurut saja sebagai istri”jawab lelampak betina.
Mereka pun lalu berdoa kepada Tuhan. Atas kuasa-Nya jadilah lelampak itu sepasang tikus yang gagah.
Kebisingan yang
sering terjadi pada malam hari ketika tikus-tikus mencari makan membuat
sang raja meminta pengawalnya mencarikan kucing untuknya. Banyaknya
kucing yang dipelihara raja membuat kedua tikus jelmaan lelampak itu
kuatir. Mereka lalu berdoa untuk dijadikan sepasang kucing.
Akhrinya mereka
menjadi sepasang kucing. Mereka sangat disayang oleh baginda raja dan
permaisurinya karena kelincahan mereka dalam menangkap tikus serta bulu
mereka yang bagus. Namun pada suatu hari kucing itu mulai merasa gelisah
lebih tepatnya iri. Mereka iri kepada anjing yang selalu dibawa sang
raja dalam berburu. Mereka ingin dijadikan anjing pemburu. Dan
demikianlah akhirnya mereka kembali diubah menjadi sepasang anjing
pemburu yang lincah dan pandai berburu.
Raja amat menyayangi mereka.
Tapi lagi-lagi kedua jelmaan ini tak menerima keadaan mereka yang telah
menjadi anjing. Keduanya merasa kebebasan mereka terganggu serta banyak
yang memusuhi mereka sebab kepintaran dan kelincahan mereka. Kemudian
mereka pun berdoa untuk dijadikan raja dan ratu. Keinginan merekapun
tercapai mereka menjadi sepasang raja dan ratu. Kerajaan mereka cukup
megah dan mulai banyak pengikutnya. Keadaaan ini lalu sampai ketelinga
sang raja yang merupakan majikannya dulu. Lalu tanpa berfikir lagi, sang
raja menyuruh pasukannya untuk menyerang kerajaan yang baru saja
dibangun oleh sepasang jelmaan itu. Karena kerajaan mereka masih baru,
pasukan mereka tak sebanding dengan raja. Akhirnya habislah kerajaan
mereka.
Kedua lelampak
yang telah menjadi manusia ini pun sakit hati atas kekalahan mereka.
Sang istri lalu menyarankan agar mereka kembali kekerajaan dan menjadi
abdi disana. Tapi keegoisan sang suami membuat sang istri tak dapat
berbuat apa-apa. Sang suami mendesak sang istri untuk menyetujui usulnya
untuk yang kesekian kalinya. Sang suami ingin dijadikan sebagai Tuhan.
Terpaksa sang istri menurutinya. Kemudian keduanya pun mulai berdoa.
Namun ketika doa mereka selesai, seketika papuq mame dan papuq Nine
berubah kembali menjadi sandal.
0 komentar:
Posting Komentar